INFO JANGKAR SAMUDRA JAYA

UD SAMUDRA JAYA Menjual alat-alat perkapalan seperti ,JUAL KAWAT SELING,JUAL JANGKAR,JUAL RANTAI JANGKAR,JUAL TALI NILON,JUAL TALI TAMBAT/KAPAL,JUAL KATROL/CHAIN BLOCK,JUAL SPANSCROEF/JARUM KERAS,JUAL WIRE CLAMP/WIRE CLIP/KUKU MACAN,JUAL SACHLE/SEGEL termurah di indonesia buktikan !!!

HOME

  • HOME
  • HALAMAN UTAMA
  • ALAMAT KAMI
  • TENTANG KAMI
  • CARA PEMBELIAN
  • GALERI SAMUDRA JAYA
  • WEBSITE

Senin, 28 April 2014

jangkar





UD SAMUDRA JAYA








Diposting oleh Alfanjaya7 di 10.08 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

pin bb 7eb06b89

  • produk
  • -------------------
  • KAWAT SELING
  • JANGKAR
  • RANTAI
  • TALI NILON
  • CHAIN BLOCK
  • JARUM KERAS / SPANSCROEF
  • SWIFEL / KILI-KILI JANGKAR
  • CARGO HOOK / CANTOL KAIL
  • SACKLE / SEGELE D / SEGEL OMEGA
  • WIRE CLAMP / WIRE CLIP / KUKU MACAN
  • TAKEL BLOCK / KEREKAN
  • LEVER BLOCK
  • JOINING SACKLE / SEGEL JANGKAR / SEGEL PEIN
  • HAND WINCH / WINCH GERBOG

pin bb 7eb06b89

  • info produk samudra jaya
  • -------------------
  • INFO JANGKAR
  • FOTO PRODUK

Mengenai Saya

Alfanjaya7
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

INFO JANGKAR



info jangkar SAMUDRA JAYA
phone : 087853747046
flexi : 03172491465

Jangkar merupakan perlengkapan kapal yang digunakan untuk berlabuh di luar pelabuhan atau digunakan saat kapal berada pada daerah yang mengalami cuaca buruk. Penggunaan jangkar bertujuan agar kapal tetap pada posisi, walaupun sedang terjadi arus kaut, angin ataupun gelombang. Ukuran dari jangkar sendiri tergantung dari ukuran kapal. Saat jangkar dilego dan diangkat ada kemungkinan jangkar membawa kotoran seperti lumpur atau lainnya, maka dari itu jangkar perlu perawatan saat pengedokan agar rantai jangkar bertahan lebih lama.
Perawatan jangkar dapat dilakukan dengan pembersihan dari karat. Pada awalnya rantai jangkar digelar di atas dock kemudian baru dilakukan pengetokan. Agar rantai lebih bersih rantai disikat dengan sikat kawat. Setelah bersih rantai dilakukan pemutaran. Yaitu bagian ujung bawah sepanjang 1 fatums dilepas dan dipasang pada bagian ujung atas. Setelah itu baru dilakukan pengecatan dengan 2 kali bituminous serta diberikan penandaan pada setiap sambungan segel.
Seperti halnya rantai jangkar, jangkar juga dibersihkan dari karat dengan cara diketok. Setelah jangkar bersih dari karat, barulah jangkar dicat. Persyaratan pemeriksaan rantai jangkar secara keseluruhan harus dilaksanakan setiap lima tahun (pada saat special survey) dengan cara seluruh rantai jangkar lengkap dengan swivel dan dan kenter segel harus digelar dan dikalibrasi ukuran diameter mata rantainya. Pada umumnya pemilik kapal yang sudah memilik sistim perencanaan pemeliharaan, pengecekan rantai mereka laksanakan setiap dua setengah tahun pada waktu kapal naik dok.



2.1 Persyaratan Jangkar


#. Jangkar dan sistem penjangkaran akan menahan gaya-gaya tersebut sehingga kapal berada pada posisi yang stasioner.Peralatan penambat meliputi:

1. Jangkar (anchor)

2. Rantai jangkar (anchor chain)

3. Lubang masuk dan keluar jangkar dan rantainya (hawspipe holes)

4. Stopper

5. Peralatan penarik jangkar (anchor handling equipment).



#. Jangkar (Anchor) merupakan bagian dari sistim tambat kapal (mooring system), termasuk Chain (rantai jangkar), Rope (tali), Chain loker (kotak rantai) dan windlass (mesin penarik jangkar). Jangkar dan perlengkapannya adalah susunan yang kompleks dari bagian-bagian dan mekanismenya meliputi.

1. Jangkar (anchor)
2. Rantai jangkar (anchor chain)
3. Pipa rantai jangkar (Hawse-pipe)
4. Bak penyimpan rantai jangkar (chain locker)
5. Mesin untuk mengangkat /menurunkan rantai jangkar (Windlass)



















Gambar 2.1 Jangkar dan perlengkapannya


#.
selain itu juga berguna untuk membantu penambatan kapal pada saat yang diperlukan. Ditinjau dari penggunaanya maka jangkar dan perlengkapannya harus memenuhi persayaratan sebagai berikut :

1. Harus memenuhi persyaratan mengenai beratnya, jumlahnya dan kekuatannya.

2. Panjang, berat dan kekuatan rantai jangkar harus cukup.

3. Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dilepaskan dari sisi luar bak rantainya.

4. Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya dan kekuatannya harus sedemikian hingga jangkar itu dengan cepat dan mudah dilayani.

5. Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan rantai , dapat menahan tegangan-tegangan dan sentakan-sentakan yang timbul.

2.2 Perlengkapan Jangkar


#. Kapal-kapal niaga pelayaran besar umumnya dilengkapi dengan jangkar-jangkar sebagai berikKut:


1. Jangkar Haluan : Jangkar utama yang digunakan untuk menahan kapal didasar laut dan selalu siap terpasang pada lambung kiri dan kanan haluan kapal, dan beratnya sama. Jangkar haluan ini juga terdapat cadangannya dan selalu siap sebagai pengganti apabila salah satu hilang dan ditempatkan dibagian muka dekat haluan agar selalu siap bila mana diperlukan.

2. Jangkar arus : Ukurannya lebih kecil kira-kira 1/3 berat jangkar haluan . Tempatnya dibagian buritan kapal dan digunakan seperti halnya jangkar haluan yaitu menahan buritan kapal, supaya tidak berputar terbawa arus. Pada kapal-kapal penumpang yang besar , kadang-kadang jangkar ini ditempatkan di arlup, (hawse pipe) apabila demikian halnya maka jangkar tersebut dinamakan jangkar buritan dan beratnya sama dengan jangkar haluan.

3. Jangkar cemat : Jangkar yang ukurannya lebih kecil , beratnya + 1/6 jangkar haluan. Gunanya untuk memindah jangkar haluan apabila kapal kandas (diangkut dengan skoci).


Jangkar dibedakan menjadi:


1. Holding power (HP)/kekuatan cengkram.


1. Conventional
2. High holding power (HHP)
3. Super high holding power (SHHP)

Gambar 2.2 Super high holdin power (SHHP )

2. Posisi (position) Jangkar haluan (bower anchor)

#. Bower anchor dibedakan menjadi :

1. Stockless anchor (jangkar tanpa tongkat).
2. Stock anchor (jangkar dengan tongkat) Hanya untuk kapal kecil Tanpa engsel Disimpan di geladak bangunan atas depan,
3. Jangkar arus (strern anchor).


3. Bentuk (type)


Grapnel anchor





Gambar 2.3 Grapnel anchor









#Mampu mencengkeram karang dan mengambil benda yang jatuh ke laut.





Fluke anchor











Gambar 2.4 fluke anchor
#Kemampuan mencengkeram sempurna dan hemat tempat.

Mushroom anchor (bentuk jamur)

















Gambar 2.5 Mushroom Anchor
#Untuk kapal-kapal kecil dan inflatables


Plow anchor (bentuk bajak)

Gambar 2.6 Plow Anchor
#Cocok untuk kapal pesiar (yacht)


Perencanaan atau susunan penjangkaran harus dilengkapi guna :

1. Dengan cepat menurunkan jangkar haluan, mengeluarkan/mengulur kabel rantai sesuai kedalaman yang dibutuhkan dan menghentikan jalannya secara halus (dilakukan oleh anchoring machinery).

2. Menarik rantai jangkar berikut jangkarnya (dilakukan oleh anchoring machinery).

3. Mengikat rantai jangkar dengan pasti pada badan kapal saat membuang sauh dan dalam pelayarannya tak ada rantai yang diberikan bergerak yang dapat membahayakan.

4. Menempatkan jangkar pada lambung dengan baik (stoper).

5. Dapat menyimpan dan menempatkan jangkar dengan mudah (berhubungan dengan desain).


2.3 Jenis – jenis Jangkar

Menurut bentuknya secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

1. Yang lengannya tak bergerak tetapi dilengkapi dengan tongkat.

2. Yang lengannya bergerak tetapi tidak dilengkapi dengan tongkat.

# Disamping pembagian tersebut diatas terdapat jenis-jenis lain tetapi pemakaiannya amat jarang dan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu dan kapal khusus misalnya jangkar lengan banyak dan jangkar special.



1. Jangkar yang lengannya tak bergerak tetapi dilengkapi dengan tongkat (stock)

# Umumnya hanya dipakai oleh kapal-kapal kecil sedangkan pemakaian pada kapal-kapal besar hanya dipakai sebagai jangkar arus. Gunanya tongkat adalah untuk memaksa agar telapak jangkar masuk kedalam laut. Pada bagian yang lurus dari tongkat terdapat “dada” yang merupakan bagian yang agak lebar tongkat dapat tertahan pada lobangnya. Di bagian lobang untuk pengunci (spie). Dada dan spie itu akan menahan tongkat pada lobang dalam kedudukan tegak lurus dengan batang jangkar.


Bagian-bagian jangkar :










Gambar 2.7 Stock Anchor

1. Dada
2. Tongkat
3. Segel penahan jangkar
4. Batang Jangkar
5. Telapak Jangkar
6. Lengan Jangkar

2. Jangkar yang lengannya bergerak / berengsel tanpa stock, (Stockless Anchor)


Gambar 2.8 Stockless Anchor
Umumnya dipakai sebagai jangkar haluan.

Bagian-bagiannya adalah sebagai berikut :

1. Segel penahan berat 5. Mahkota (crown)
2. Tiang Jangkar (shank)
3. Lengan (arms)
4. Engsel

Keuntungan dari jangkar ini (berengsel) dibandingkan dengan jangkar tongkat adalah sebagai berikut :

1. Mudah dilayani
2. Batang dapat lurus dimasukkan ke dalam orlupnya
3. Lengan atau sendoknya, kedua-duanya dapat masuk ke tanah
4. Kerugiannya adalah sebagai berikut :
5. Kurang kekuatan menahannya
6. Untuk kekuatan menahan yang sama jangkar berengsel lebih berat dari jangkar bertongkat (20% lebih berat) dengan catatan berat tongkat diabaikan atau tidak diperhitungkan.





BAB III
METODE PENULISAN


Metode penulisan yang kami gunakan untuk menyusun makalah ini yaitu dengan cara :


1. Pengamatan

#. Mencari dan mengumpulkan data dilaksanakan dengan diamati mempelajari proses yang dilakukan secara langsung. Data pengamatan yang didapat dicatat.

2. Wawancara

Data diambil dan dikumpulkan dengan cara berdialog serta wawancara kepada pihak – pihak yang dianggap bisa memberi informasi tentang suatu pekerjaan yang dilakukan.

3. Literature

#. Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan berdasarkan dari bahan atau literature ilmiah sebagai penunjang kelengkapan data sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.

4. Kamera Digital

#. Pengambilan gambar menggunakan kamera digital untuk memperjelas data yang sudah diperoleh. Data tersebut sesuai dengan apa yang ada di lapangan.








BAB IV
PEMBAHASAN


4.1 Pemeriksaan Jangkar

#. Jangkar digunakan untuk membatasi gerak kapal pada waktu berlabuh di luar pelabuhan, agar kapal tetap pada kedudukannya, meskipun mendapat tekanan oleh arus laut, angin, gelombang, dan sebagainya.

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh jangkar adalah :

1. Jangkar – jangkar di atas kapal harus memenuhi persyaratan mengenai beratnya, jumlahnya dan kekuatannya.

2. Panjang, berat dan kekuatan rantai jangkar harus cukup.

3. Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dilepaskan dari sisi luar bak rantainya.

4. Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya dan kekuatannya sedemikian rupa sehingga jangkar itu dengan cepat dan mudah dilayani.

5. Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan rantai, dapat menahan tegangan – tegangan dan sentakan – sentakan yang timbul.

Berdasarkan pada ketentuan di atas maka setiap perlengkapan jangkar mempunyai sifat – sifat sebagai berikut :

#. Letak, jumlah dan berat jangkar.
#.
Ukuran dan panjang rantai jangkar.
#. Mekanismenya.
#. Pemeriksaan dalam Pemeliharan Jangkar (anchor)

1. Jangkar diturunkan dari kapal dengan menggunakan windlass, kemudian jangkar dibersihkan dari karat dan debu dengan cara dipukul palu sampai lapisan cat yang melindungi jangkar terkelupas lalu dibersihkan menggunakan sapu lidi.

2. Setelah bersih, jangkar dicat dengan cat anti corrosive.

3. Kemudian jangkar ditimbang dan proses ini disaksikan oleh class. Proses ini menggunakan crane scale untuk menegtahui apakah berat jangkar memenuhi.

4. syarat yang ditentukan memenuhi atau tidak, bila tidak memenuhi syarat dari class yang bersangkutan jangkar harus diganti.



















Gambar 4.9 Menimbang jangkar menggunakan crane scale


Gambar 4.10. Membrsihkan rantai jangkar


4.2 Pemeriksaan Rantai Jangkar


#. Rantai jangkar terdiri atas potongan – potongan antara satu segel dengan segel lainnya, dimana setiap potongan segel panjangnya masing – masing 15 fathoms. Oleh Lloyd’s Register ditentukan bahwa satu segel panjangnya 15 fathoms = 27,45 m atau 25 m. Kemudian oleh Germanischer Lloyd dirumuskan bahwa 15 fathoms = 25 m.
#. Pada umumnya jumlah panjang rantai jangkar yang besar berkisar antara 240 sampai dengan 330 fathoms.
#. Maximum panjang total rantai jangkar adalah 330 fathoms = 604 m. Jadi setiap jangkar panjang maximum rantai = 302 m.



Kerusakan dan keausan pada system jangkar adalah :

1. Pengkaratan dan keausan rantai jangkar akibat pemakaian.
2. Bengkoknya mata rantai jangkar akibat gaya-gaya luar.
3. Kocaknya atau hilangnya stud (sengkang) rantai jangkar.
4. Kelelahan material serta terjadinya keretakan rantai jangkar.
5. Bengkoknya badan dan patahnya lengan jangkar.
6. Ausnya pena, mata pena.
7. Keausan, keretakan serta kerusakan lainnya pada bagian tabung rantai jangkar.
8. Keausan, pengkaratan serta kerusakan lainnya pada bak rantai.

Pada kegiatan pengedokan kapal, jangkar dan rantai jangkar diturunkan, digelar diatas dock, dibersihkan dari lumpur-lumpur kering dan binatang laut, diketok dan dilancarkan kili-kilinya dan segelnya.

Setelah dibersihkan dan pengetokan jangkar serta rantai jangkarnya, kemudian diadakan pengukuran diameternya, pengukuran ini dipilih 3 mata rantai jangkar yang memiliki keausan besar pada tiap-tiap 27,5 m dari pengukuran tersebut di dapat diameter rantai jangkar D1 = A + B.Apabila luas penampang untuk rantai lebih kecil dari 80% dari luas penampang sesuai perhitungan klasifikasi maka rantai diganti baru,
namun dalam prakteknya luas penampang melintang mata rantai sampai 20% masih diijinkan atau D1 >0,865D2 (diameter rantai jangkar asli).

Setelah pembersihan dan reparasi selesai dan dilaporkan ke klass untuk bisa mendapatkan statusnya apakah perlu penggantian ataukah masih layak pakai.

Chain Locker. Mata rantai yang tak memakai ukurannya lebih besar dibandingkan dengan mata rantai biasa.


Gambar 4.11 jangkar dan rantai jangkar

Pemeriksaan dalam Pemeliharaan Rantai Jangkar

#. Langkah-langkah reparasi rantai jangkar :

1. Saat rantai jangkar akan direpasi, rantai jangkar diturunkan dahulu dan kemudian ditata agar mudah dikerjakan.

2. Setelah rantai ditata, kemudian cat lama yang melapisi rantai jangkar dipisahkan dari rantai dengan cara dipukul menggunakan palu sampai lapisan cat terkelupas.


Gambar 4.12. Membuang cat lama pada rantai jangkar

3. Kemudian rantai dibersihkan dari debu dan karat menggunakan sapu lidi.

4. Setelah itu dilakukan penggeseran segel. Bagian yang paling ujung, jadi sepanjang 15 fathoms yang pertama pada ujungnya kerusakannya kurang. Agar kerusakan rantai-rantai itu merata, maka pada waktu kapal didok 15 fathoms yang pertama dilepaskan lalu dipasang di bagian yang paling belakang (dengan catatan tanda-tanda segel harus diubah).

# Jadi kedudukannya sekarang ialah 15 fathoms yang kedua menjadi 15 fathoms pertama, yang ketiga menjadi yang kedua, begitu seterusnya. Sedangkan yang pertama menjadi 15 fathoms yang terakhir. Pada waktu kapal naik dok berikutnya juga dilakukan hal yang sama. Jadi pada waktu naik dok yang kedua, segel 15 fathoms yang ketiga sebelum dok pertama dan segel kedua sebelum dok pertama sekarang menjadi segel terakhir.Dengan demikian, bila kapal tersebut memiliki 10 segel (150 fathoms), mak setelah 9 kali dok, segel pertama yang dipindahkan menjadi segel terakhir telah kembali lagi menjadi segel pertama.

5. Tahap akhir dari proses reparasi rantai jangkar ini adalah proses pengecatan rantai menggunakan cat anti corrosive dengan teknik kuas.


Gambar 4.13.Rantai yang sudah dicat AC (anti corossion)


Berikut ini adalah pemeliharaan rantai jangkar pada kapal KM. Isa Energy

# Jangkar merupakan perlengkapan tambat dan berlabuh kapal. Jangkar dan rantainya setiap pengedokan harus dicek minimal 2 tahun sekali. Rantai jangkar diangkat dengan menggunakan crane dan rantai tersebut diturunkan disamping dock tarik(slip way) .



Gambar 4.14` Proses pengangkatan rantai


Gambar 4.15 roll rantai pada windlass

Ketentuan pemeliharaan rantai jangkar :

1. Rantainya diketok dengan menggunakan palu untuk menghilangkan karat yang menempel.

2. Setiap pengedokan dicek diameter ketebalannya. Apabila diameternya berkurang lebih dari 12% maka harus diganti.

3. Rantainya dicat dengan cara dispray tetapi untuk hasil maksimal maka pengecatannya dilakukan dengan memasukannya kedalam bak supaya semua permukaan rantainya terkena cat.

4. Pengecatanya dengan menggunakan cat anti korosi.

5. Rantai diletakan diatas jig.

6. Apabila ujung rantai sudah tipis maka pemasangan rantainya dibalik posisinya agar penipisan rantainya merata dan juga menghemat biaya perawatan.


Gambar 4.16.Rantai yang belum dicat dan sudah dibersihkan dari korosi


Gambar 4.17.Rantai yang sudah dicat AC (anti corossion)

Ketentuan pemeliharaan jangkar :

1. Pemeliharaan jangkar tidak serumit perawatan rantainya. Jangkar tersebut hanya diketok dengan menggunakan palu agar lapisan korosinya hilang.

2. Jangkar ditimbang bobotnya supaya beratnya sesuai dengan ketentuan BKI yaitu apabila berkurang 20% harus diganti. Dan apabila rusak ataupun pecah maka tidak boleh dicor ulang maka harus ganti baru.

3. Jangkar hanya boleh dicat Jangkar tidak boleh di sandblast.


4.3 Pemeriksaan Tabung Jangkar ( Hawse pipe )

# Hawse pipe adalah pipa rantai jangkar yang menghubungkan rumah jangkar ke geladak.
Ketentuan – ketentuan penting yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

# Dalam pengangkatan jangkar dari air laut, tidak boleh membentur bagian depan kapal pada waktu kapal dalam keadaan trim ± 5ยบ.
# Tiang jangkar harus masuk ke lubang rantai jangkar meskipunletak telapak jangkar tidak teratur.
# Lengan / telapak jangkar harus merapat betul pada dinding kapal.
# Jangkar harus dapat turun dengan beratnya sendiri tanpa rintangan apapun.
# Dalam pelayaran jangkar jangan sampai menggantung di air.


Gambar 4.18 pipa rantai jangkar (Haws Pipe).

Pemeriksaan dalam Reparasi Tabung Jangkar :

# Akibat dari gesekan rantai jangkar house pipe mengalami gesekan yang tidak merata terutama bagian bawah yang tergesek oleh rantai. Penggantian hawse pipe bisa dilakukan pada bagian bawah saja dengan konstruksi las.


4.4 Pemeriksaan Chain Locker ( kotak rantai jangkar)

Beberapa ketentuan tentang chain locker :

1. Umumnya di dalamnya dilapisi dengan kayu untuk mencegah suara berisik pada saat lego jangkar.
2. Dasar dari chain locker dibuat berlubang untuk mengeluarkan kotoran yang dibawa jangkar dari dasar laut.
3. Di dasar chain locker dilengkapi dengan bak dimana dasar dari semen yang miring supaya kotoran mudah mengalir.

Pemeriksaan dalam Reparasi Chain Locker

# Pada waktu rantai jangkar diturunkan harus dibersihkan dari Lumpur dan kemudian diukur ketebalannya dengan ultrasonic bila ketebalan kurang dari ketentuan bisa diganti dengan yang baru. Sesudah itu ujung rantai jangkar harus diikat kembali dengan dinding chain locker.


Gambar 4.19 kotak rantai jangkar (chain locker).


BAB V
PENUTUP



5.1 Kesimpulan

# Rantai terdiri atas potongan-potongan antara satu segel (shackle) dengan segel lainnya yang berupa potongan panjangnya masing-masing 15 fathoms (depa)Oleh Lioyd’s Register ditentukan bahwa satu segel panjangnya 15 fathoms = 27,45 atau 25 m. kemudian oleh Germanisher Lloyd dirumuskan bahwa panjang 1 segel adalah 15 fathoms = 25 m.

# Mata rantai merupakan bagian dari rantai jangkar yang berbentuk lonjong, mata-mata rantai itu ditengah-tengah diberi “dam” kecuali mata rantai yang berada pada ujung-ujung dari setiap panjang 15 fathoms sebelah kiri dan kanan dari segel (shackle). Dam-dam tersebut gunanya untuk menjaga agar rantai tidak berputar. Mata rantai yang tidak memakai dam ukurannyalebihbesarbandingkandenganmatarantaibiasa.
Segel-segel biasa (normal coneting shackle) yang menghubungkan tiap 15 fathoms panjang rantai harus dipasang dengan lengkungnya menghadap kearah jangkarnya, agar supaya pada waktu lego jangkar tidak merusak mata spil jangkar.


5.2 Saran – Saran

pemeliharaan rantai jangkar :


1. Rantainya diketok dengan menggunakan palu untuk menghilangkan karat yang menempel.

2. Setiap pengedokan dicek diameter ketebalannya. Apabila diameternya berkurang lebih dari 12% maka harus diganti.

pemeliharaan jangkar :

# Pemeliharaan jangkar tidak serumit perawatan rantainya. Jangkar tersebut hanya diketok dengan menggunakan palu agar lapisan korosinya hilang.

# Jangkar ditimbang bobotnya supaya beratnya sesuai dengan ketentuan BKI yaitu apabila berkurang 20% harus diganti. Dan apabila rusak ataupun pecah maka tidak boleh dicor ulang maka harus ganti baru. www.ud-samudra-jaya.com


Template Picture Window. Gambar template oleh centauria. Diberdayakan oleh Blogger.
www.ud-samudra-jaya.com. Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.